SENI
Kata seni dalam bahasa inggris disebut art. Kata art
berasal dari bahasa Latin ars, yang artinya keterampilan/kepandaian.
Kemudian pengertian kata seni menjadi luas, tidak hanya mengenai bidang
tertentu saja. Pengertian seni mencakup segala kreasi manusia seperti
puisi, drama, musik, tarian, seni pahat, ukir, bangun, melukis dan masih banyak
lagi.
Seni merupakan hasil kreasi dan getaran dalam jiwa manusia
yang dapat menimbulkan perasaan suka ataupun duka pada diri seseorang. Suatu ciptaan mengandung nilai seni jika memenuhi beberapa
syarat, antara lain kehalusan dan keindahan. Kesenian
adalah segala hasil cipta manusia yang mengandung nilai seni. Seniman adalah
orang yang berjiwa seni dan dapat menciptakan karya seni.
Cabang Seni
Seni dapat dibedakan menjadi 3
cabang, yaitu seni suara, seni gerak dan seni rupa. Seni suara terbagi
menjadi 2 bagian seni sastra dan seni musik. Seni sastra meliputi
prosa dan puisi. Seni musik meliputi Seni lagu (vocal) dan
seni instrumental.
1.
Musik
Musik sudah ada sejak sebelum tarikh Masehi. Peninggalan
sejarah Mesir kuno memberikan bukti-bukti. Pada relief-relief batu Mesir kuno
terdapat lukisan alat-alat musik. Dalam Injil “Kitab Kejadian” tertulis juga
tentang musik. Musik terus berkembang sampai pada saat ini seiring dengan
kemajuan kebudayaan dan teknologi.
Pengetahuan
musik tidak mengenal batas. Semakin dalam kita mempelajari musik, makin terasa
masih sangat banyak masalah yang harus kita pelajari.
Musik
adalah pernyataan isi hati manusia yang diungkapkan dalam bentuk bunyi yang
teratur dengan melodi dan ritme, serta mempunyai unsur harmoni yang indah.
Menurut
bentuknya musik dapat dibedakan menjadi 3 macam
- Vocal : musik yang dinyanyikan dengan suara manusia
- Instrumental : musik yang dinyanyikan dengan alat-alat musik saja
- Campuran : perpaduan suara manusia (vocal) dengan musik
instrumental yang dimainkan bersamaan.
2.
Tari
Tari adalah gerak tubuh secara berirama yang
dilakukan di tempat dan waktu tertentu untuk keperluan pergaulan, mengungkapkan
perasaan, maksud, dan pikiran. Bunyi-bunyian yang disebut musik pengiring tari
mengatur gerakan penari dan memperkuat maksud yang ingin disampaikan. Gerakan
tari berbeda dari gerakan sehari-hari seperti berlari, berjalan, atau bersenam.
Menurut jenisnya, tari digolongkan menjadi tari rakyat, tari klasik, dan tari
kreasi baru. Dansa adalah tari asal kebudayaan Barat yang dilakukan pasangan
pria-wanita dengan berpegangan tangan atau berpelukan sambil diiringi musik.
SEJARAH TARI DI INDONESIA :
A.
ZAMAN
PRASEJARAH
Zaman prasejarah adalah
zaman sebelum lahirnya kerajaan di Indonesia. Entuk dan wujud tariannya
cenderung menirukan gerak alam lingkungannya yang bersifat imiatatif. Sebagai
contoh menirukan binatang yang akan diburu, pemujaan dan penyembuhan penyakit
B. ZAMAN INDONESIA
HINDU
Pada zaman Indonesia
hindu, seni tari mulai digarap dan banyak dipengaruhi oleh kebudayaan dar
India. Beberapa jenis tari pada zaman Indonesia hindu seperi tari-tarian adat
dan keagamaan berhasil disempurnakan menjadi tarian klasik yang beratistik
tinggi. Sebagai contoh wayang wong, wayang topeng.
C. ZAMAN INDONESIA ISLAM
Pada zaman Indonesia
islam, seni mengalami keyaan penggarapannya kebanyakan di keraton yaitu
kasutanan dan kesultanan. Kedua kerajaan tersebut mengembangkan identitasnya
yang akhirnya menjadi 2 jenis tari yaitu kasunanan dan kasultanan.
D. ZAMN PENJAJAHAN
Pada zaman penjajahan,
tari-tarian mengalami kesuraman sebab berada dalam suasana peperangan dan
penjajahan.
E. ZAMAN SETELAH MERDEKA SAMPAI SEKARANG
Setelah merdeka, peran
tari mulai difungskikan untuk keagamaan ataupun sebagai hiburan dan muncul
banyak kreasi-kreasi baru ataupun inovasi terhadap seni tari klasik.
3.
TEARTER
1. Teater Tradisional
Teater
Tradisional adalah bentuk pertunjukan yang pesertanya dari daerah setempat
karena terkondisi dengan adat istiadat, sosial masyarakat dan struktur geografis
masing-masing daerah.
-
Ketoprak dari Yogyakarta
-
Ludruk dari Surabaya
-
Wayang Orang dari Jawa Tengah/Yogyakarta
-
Lenong dan Topeng Blantik dari Betawi
-
Mamanda dan Wayang Gong dari Kalimantan Selatan
-
Mak Yong dan Mendu dari Riau
-
Masres dari Indramayu
- Randai dari Sumatera Barat
-
Dulmulk dari Sumatera Selatan
-
Bangsawan dari Sumatera Utara Anak Ari dari Nusa Tenggara
-
Arya Barong Kecak dari Bali
Ciri-ciri Teater
Tradisional
Teater Tradisional mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
1. Pementasan panggung terbuka (lapangan, halaman rumah),
2. Pementasan sederhana,
3. Ceritanya turun temurun.
2. Teater Modern
Teater Modern adalah cerita yang bahannya dari kejadian-kejadian sehari-hari,
atau karya sastra.
contoh Teater Modern :
a. drama
b. teater
c. sinetron
d. film
Ciri-ciri Teater Modern
- Panggunga tertata
- Ada pengaturan jalan cerita
- tempat panggung tertutup
Kelompok dan sutradara
Kelompok teater modern dan sutradara:
1. Teater Gandrik : Jujuk Prabowo
2. Teater Garasi : Yudi Ahmad Tajudin
3. Teater Koma : N. Riantiarno
4. Bengkel Teater : WS Rendra
5. Teater Kecil : Arifin C. Noor dan lain-lain
Unsur-unsur Teater
Unsur-unsur dalam teater antara lain:
1. Naskah/Skenenario
Naskah/Skenario berisi kisah dengan nama tokoh dan diaolog yang duicapkan.
2. Skenario
Skenario merupakan nsakah drama (besar) atau film, yang isinya lengkap,
seperti : keadaan, properti, nama tokoh, karakter, petunjuk akting dan
sebagainya. Tujuan dari naskah/skenario untuk sutradara agar penyajiannya lebih
realistis.
3. Pemain/Pemeran/Tokoh
Pemain merupakan orang yang memeragakan tokoh tertentu pada film/sinetron biasa
disebut aktris/aktor.
Macam-macam peran:
a. Peran Utama
Peran Utama Yaitu peran yang menjadi pusat perhatian penonton dalam suatu kisah
b. Peran Pembantu
Peran Pembantu Yaitu peran yang tidak menjadi pusat perhatian
c. Peran Tambahan/Figuran
Figuran Yaitu peran yang diciptakan untuk memperkuat gambar suasana
4. sutradara
Sutradara merupakan orang yang memimpin dan mengatur sebuah teknik pembuatan
atau pementasan teater/drama/film/sinetron.
5. Properti
Properti merupakan sebuah perlengkapan yang diperlukan dalam pementasan drama
atau film. Contohnya : kursi, meja, robot, hiasan ruang, dekorasi, dan
lain-lain
6. Penataan
Seluruh pekerja yang terkait dengan pendukung pementasan teater, antara:
a. Tata Rias
Tata Rias adalah cara mendadndani pemain dalam memerankan tokoh teater agar
lebih meyakinkan
b. Tata Busana
Tata Busana adalah pengaturan pakaina pemain agar mendukung keadaan yang
menghendaki. Contohnya : pakaian sekolah lain dengan pakaian harian
c. Tata Lampu
Tata Lampu adalah pencahayaan dipanggung
d. Tata Suara
Tata Suara adalah pengaturan pengeras suara
e. Tata Pentas
Tata Pentas adalah seting, komposisi properti agar efektif mendukung pentas
f. Pentas/Panggung
7. Penonton
Penonton adalah undur dalam pementasan drama/teater/sandiwara atau film karena
sebagai saksi dari hasil akhir kerabat kerja. Penonton sebagai evaluator yang
mengapresiasi dan menilai hasil karya seni yang dipentaskan. Bentuk karya seni
akan sia-sia jika tidak memiliki penikmat karya. Pada setiap pementasan seni
pasti ada penonton. Penonton menonton untuk menghibur hatinya dan bagi
senimannya bisa sebagaievaluator dari karyanya.
4.
Seni Drama
Seni
Drama adalah curahan perasaaan seseorang yang dituangkan dalam bentuk gerak bercerita
yang diramu dengan musik yang sesuai. Seni pada mulanya adalah proses dari manusia,
dan oleh karena itu merupakan sinonim dari ilmu. Dewasa ini, seni bisa dilihat
dalam intisari ekspresi dari kreatifitas manusia. Seni sangat sulit untuk
dijelaskan dan juga sulit dinilai, bahwa masingmasing individu artis memilih
sendiri peraturan dan parameter yang menuntunnya atau kerjanya, masih bisa
dikatakan bahwa seni adalah proses dan produk dari memilih medium, dan suatu
set peraturan untuk penggunaan medium itu, dan suatu set nilai-nilai yang
menentukan apa yang pantas dikirimkan dengan ekspresi lewat medium itu, untuk
menyampaikan baik kepercayaan, gagasan, sensasi, atau perasaan dengan cara
seefektif mungkin untuk medium itu. Sekalipun demikian, banyak seniman mendapat
pengaruh dari orang lain masa lalu, dan juga beberapa garis pedoman sudah
muncul untuk mengungkap gagasan tertentu lewat simbolisme dan bentuk (seperti
bakung yang bermaksud kematian dan mawar merah yang bermaksud cinta). Kata
drama berasal dari bahasa Yunani Draomai yang berarti berbuat, berlaku, bertindak.
Jadi drama bisa berarti perbuatan atau tindakan.
ARTI
DRAMA
Arti pertama dari Drama adalah
kualitas komunikasi, situasi, actiom (segala yang
terlihat di pentas) yang
menimbulkan perhatian, kehebatan (axcting), dan ketegangan
pada para pendengar.
Arti kedua, menurut Moulton Drama
adalah hidup yang dilukiskan dengan gerak (life
presented in action).
Menurut Ferdinand Brunetierre :
Drama haruslah melahirkan kehendak dengan
action.
Menurut Balthazar Vallhagen :
Drama adalah kesenian melukiskan sifat dan sifat
manusia dengan gerak.
Arti ketiga drama adalah cerita
konflik manusia dalam bentuk dialog yang
diproyeksikan pada pentas dengan
menggunakan percakapan dan action dihadapan
penonton (audience)
Adapun istilah lain drama berasal
dari kata drame, sebuah kata Perancis yang diambil
oleh Diderot dan Beaumarchaid
untuk menjelaskan lakon-lakon mereka tentang
kehidupan kelas menengah. Dalam
istilah yang lebih ketat, sebuah drama adalah
lakon serius yang menggarap satu
masalah yang punya arti penting – meskipun
mungkin berakhir dengan bahagia
atau tidak bahagia – tapi tidak bertujuan
mengagungkan tragedi.
Bagaimanapun juga, dalam jagat modern, istilah drama sering
diperluas sehingga mencakup semua
lakon serius, termasuk didalamnya tragedi dan
lakon absurd.
Drama adalah satu bentuk lakon
seni yang bercerita lewat percakapan dan action
tokoh-tokohnya. Akan tetapi,
percakapan atau dialog itu sendiri bisa juga dipandang
sebagai pengertian action.
Meskipun merupakan satu bentuk kesusastraan, cara
penyajian drama berbeda dari
bentuk kekusastraan lainnya. Novel, cerpen dan balada
masing-masing menceritakan kisah
yang melibatkan tokoh-tokoh lewat kombinasi
antara dialog dan narasi, dan
merupakan karya sastra yang dicetak. Sebuah drama
hanya terdiri atas dialog; mungkin
ada semacam penjelasannya, tapi hanya berisi
petunjuk pementasan untuk
dijadikan pedoman oleh sutradara. Oleh para ahli, dialog
dan tokoh itu disebut hauptext
atau teks utama; petunjuk pementasannya disebut
nebentext atau tek sampingan.